Song of My Life
Maybe I love You - Lenka
Maybe I love you, maybe I do..
Maybe this feeling inside me is
true..
And if I love you, and if I do..
Then maybe baby, maybe you love me
too..
2011 semester 6..
Jujur saya bosan dengan jam matakuliah
“manajemen produksi siaran”.
Tapi pada hari itu, di jam matakuliah
itu, saya baru menyadari sesuatu.
Sesuatu hal yang sebelumnya bahkan
engga pernah saya anggap ada.
Sesuatu hal itu tepatnya
‘seseorang’.
Engga seperti biasa, hari itu kalo
engga salah hari kamis, 2 teman saya membolos.
Otomatis, karena kelas ini baru dan masih
begitu asing, saya memutuskan untuk duduk sendiri.
Setelah 20 menit pelajaran
berlangsung, masuklah 2 orang laki - laki dengan tergesa - gesa.
Kemudian mereka duduk di samping
kiri saya.
Sedikit mengenal namun asing, itu kesan pertama saya
pada mereka berdua.
Saya hanya mengetahui nama mereka
karena absen.
Tiba – tiba, salah satu dari mereka
mulai mengajak ngobrol.
Yah, karena bosan saya pun
meladeninya.
Engga saya sangka, ternyata dia begitu
berisik, heboh dan ramai.
Badanya gempal, rambutnya keriting
lebat dan pipinya chubby.
Namun, kenapa temannya sedari tadi
diam saja? Terkesan cool dan cuek.
Ia mengenakan jaket coklat, denim
dan sepatu converse. Tanpa tas.
Rambutnya sedikit gondrong dan
berponi. Hidungnya mancung dan bibirnya tebal.
Ga lama waktu berselang teman yang
baru saya kenal itu memberikan teka – teki di secarik kertas.
Bukan hanya kepada saya, tetapi
kepada temannya yang pendiam itu.
Lama – kelamaan kita bertiga
terjebak dalam permainan teka – teki yang sambung menyambung.
Matakuliah manajemen produksi siaran
pun berubah menjadi menyenangkan bagi saya.
Dua jam kami habiskan untuk
mengobrol dan menebak teka – teki.
Ternyata laki – laki berponi itu
cukup lucu, menarik dan pastinya.. mempesona
hati saya.
Matanya sayu, senyumannya sungguh
manis.
Dan yang pasti bibirnya begitu
seksi, ya seengganya di mata saya.
Hari – hari berikutnya berjalan
seperti biasanya.
Hanya satu yang ngga biasa. Hati
saya.
Entah apa yang merasuki hati saya,
setiap saya melihatnya jantung saya bekerja 100 kali lipat.
Saya selalu ingin melihatnya setiap
hari.
Saya sering melamun di kelas untuk
memandanginya lama – lama.
Saya benci saat melihat dia begitu
akrab dengan teman wanita lainnya, kecuali beberapa.
Saya selalu ingin tahu bagaimana
keadaan dan keberadaannya.
Dan pastinya pandangan saya tidak
akan lepas saat dia ada di sekeliling saya.
Ohh God, maybe I’m in love with him,
nope! I’m sure in love with him...
0 comments:
Posting Komentar